Impian untuk mengenakan baret merah Kopassus bukanlah hal yang mudah. Untuk menjadi seorang Prajurit Komando di salah satu pasukan elite terbaik dunia ini, calon anggota harus melewati serangkaian seleksi yang sangat ketat dan pelatihan yang brutal, yang dirancang untuk menguji tidak hanya kekuatan fisik, tetapi juga ketahanan mental hingga batasnya. Proses ini memastikan hanya individu terbaik dan terkuat yang layak menyandang gelar Prajurit Komando.
Proses seleksi awal dimulai dengan tes fisik yang ekstrem, meliputi lari jarak jauh, pull-up, push-up, sit-up, dan berenang dengan standar yang sangat tinggi. Banyak calon yang gugur di tahap ini karena tidak mampu memenuhi standar kebugaran yang ditetapkan. Setelah lolos tes fisik, mereka harus menghadapi tes psikologi dan kesehatan yang komprehensif, guna memastikan tidak ada masalah tersembunyi yang dapat menghambat kinerja mereka di lapangan. Contohnya, pada rekrutmen gelombang pertama tahun 2025 yang dibuka sejak awal Maret, ribuan pendaftar telah diseleksi secara ketat oleh tim medis dan psikolog militer.
Tahap selanjutnya adalah pendidikan komando di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Jawa Barat. Fase ini dikenal sebagai neraka bagi para calon Prajurit Komando. Mereka akan dihadapkan pada latihan di berbagai medan, mulai dari hutan, gunung, rawa, hingga laut. Latihan survival di hutan, misalnya, menuntut mereka untuk bertahan hidup di alam liar dengan minim perbekalan, mencari makan dan minum sendiri, bahkan memakan hewan melata jika diperlukan. Ada pula latihan long march ratusan kilometer dengan beban penuh, tanpa istirahat yang cukup, menguji daya tahan dan semangat pantang menyerah.
Aspek mental juga menjadi fokus utama. Calon prajurit akan dihadapkan pada tekanan psikologis yang intens, simulasi situasi pertempuran yang menegangkan, serta tes kepemimpinan dan pengambilan keputusan di bawah tekanan. Tujuan dari semua ini adalah untuk membentuk mental baja, keberanian, disiplin tinggi, dan kemampuan berpikir jernih dalam situasi paling kritis. Pada hari Jumat, 9 Mei 2025, Komandan Pusdikpassus memberikan arahan khusus kepada para instruktur untuk mempertahankan standar pelatihan yang sangat tinggi.
Hanya segelintir individu yang berhasil menyelesaikan seluruh tahapan seleksi dan pelatihan ini. Mereka yang lulus akan secara resmi menyandang status Prajurit Komando Kopassus, siap mengemban misi-misi paling berbahaya demi menjaga keutuhan NKRI. Proses yang melelahkan ini adalah fondasi mengapa Kopassus begitu disegani dan menjadi kebanggaan bangsa.