Sebelum sebuah serangan atau pendaratan amfibi dimulai, ada satu operasi pengintaian yang sangat krusial dan dilakukan dalam senyap, jauh di balik garis musuh. Ini adalah misi yang diemban oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut. Dikenal sebagai ahli infiltrasi maritim, Kopaska bertugas menyusup ke wilayah pantai yang menjadi target untuk mengumpulkan informasi vital, tanpa terdeteksi. Keberhasilan misi ini adalah penentu utama bagi kelancaran dan keselamatan seluruh operasi militer selanjutnya. Artikel ini akan mengupas seluk-beluk operasi pengintaian rahasia yang menjadi spesialisasi pasukan elite ini.
Dalam setiap operasi pengintaian pantai, tim Kopaska akan bergerak dengan sangat hati-hati dan sembunyi-sembunyi, seringkali pada malam hari atau dini hari untuk memanfaatkan kegelapan. Mereka dapat menggunakan berbagai metode infiltrasi, termasuk penyelaman jarak jauh dengan alat selam sirkuit tertutup (yang tidak menghasilkan gelembung), berenang permukaan, atau menggunakan perahu karet senyap. Tujuan utama mereka adalah mencapai pantai target tanpa menimbulkan kecurigaan musuh sedikit pun. Presisi dan disiplin tinggi adalah kunci dalam setiap pergerakan mereka.
Setibanya di area target, tugas utama Kopaska adalah melakukan Beach Reconnaissance secara mendalam. Mereka akan mengumpulkan data-data krusial yang meliputi: karakteristik fisik pantai (misalnya, jenis pasir, batu, atau lumpur), kedalaman perairan di area pendaratan potensial, keberadaan rintangan alami (seperti terumbu karang) atau buatan musuh (seperti ranjau atau kawat berduri), serta kondisi hidrografi seperti pola gelombang, arus, dan pasang surut air laut. Informasi ini kemudian akan dianalisis untuk menentukan titik pendaratan yang paling aman dan efektif bagi pasukan pendarat. Menurut laporan latihan gabungan yang dilakukan pada 12 Mei 2024, keakuratan data dari operasi pengintaian Kopaska dapat mengurangi risiko kecelakaan pendaratan hingga 70%.
Selain pengintaian fisik, Kopaska juga bertugas mengidentifikasi dan melaporkan keberadaan pasukan musuh, posisi pertahanan, atau aset-aset strategis di area pantai. Jika diperlukan, mereka juga bisa melakukan pembersihan awal terhadap ranjau atau rintangan yang ditemukan (Beach Clearing). Semua informasi yang terkumpul ini kemudian disampaikan kembali ke pusat komando melalui saluran komunikasi yang aman. Dengan demikian, Kopaska bukan hanya “mata” yang melihat detail medan, tetapi juga “tangan” yang membersihkan jalan, memastikan setiap operasi pengintaian berjalan sukses demi keberhasilan misi yang lebih besar. Kemampuan unik inilah yang menempatkan Kopaska sebagai salah satu pasukan khusus paling diandalkan di TNI AL.