Memahami bagaimana Tentara Nasional Indonesia (TNI) beroperasi secara efektif memerlukan pemahaman yang jelas tentang Hierarki Komando mereka. Sistem komando yang terstruktur ini memastikan efisiensi, disiplin, dan koordinasi dalam setiap operasi, mulai dari tingkat strategis hingga taktis di lapangan. Hierarki Komando ini tidak hanya mengatur aliran perintah, tetapi juga akuntabilitas dan tanggung jawab di setiap tingkatan matra.
Di puncak Hierarki Komando TNI adalah Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi. Di bawahnya, terdapat Panglima TNI yang merupakan pucuk pimpinan militer tertinggi. Panglima TNI membawahi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Masing-masing Kepala Staf ini memimpin matra mereka sendiri dengan struktur yang unik namun saling terhubung.
- TNI Angkatan Darat (TNI AD): Di bawah KSAD, terdapat berbagai Komando Utama (Kotama) Operasional seperti Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Daerah Militer (Kodam) yang tersebar di seluruh provinsi, serta berbagai badan pelaksana pusat. Setiap Kodam membawahi Korem (Komando Resor Militer), Kodim (Komando Distrik Militer), dan Koramil (Komando Rayon Militer) hingga tingkat yang paling dekat dengan masyarakat. Ini adalah jaringan komando teritorial yang memungkinkan TNI AD berinteraksi langsung dengan kondisi di lapangan. Contohnya, pada April 2025 lalu, Kodam V/Brawijaya menginstruksikan seluruh Kodim di wilayahnya untuk siaga bencana, menunjukkan bagaimana perintah mengalir ke bawah.
- TNI Angkatan Laut (TNI AL): Di bawah KSAL, terdapat Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada) yang bertanggung jawab atas operasi laut di wilayah-wilayah tertentu (misalnya Koarmada I, II, III). Ada juga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) untuk transportasi laut, Korps Marinir sebagai pasukan amfibi, dan Komando Latihan (Kolat) Armada. Setiap komando ini memiliki unit-unit kapal, pangkalan, dan pasukan yang terstruktur. Pada 10 Juni 2025, KSAL memberikan arahan langsung kepada Komandan KRI Diponegoro yang sedang bertugas patroli di Laut Natuna Utara, mencerminkan alur komando operasional.
- TNI Angkatan Udara (TNI AU): Di bawah KSAU, terdapat Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) sebagai komando tempur utama, Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara (Kodiklatau), dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) sebagai pasukan khusus. Setiap Koopsudnas membawahi pangkalan-pangkalan udara yang tersebar, dengan skuadron pesawat tempur, angkut, atau intai. Pada simulasi latihan pertahanan udara yang digelar Mei 2025, perintah dari Koopsudnas langsung diteruskan ke Skuadron Udara untuk mencegat ‘pesawat musuh’, menunjukkan kecepatan respon dalam Hierarki Komando udara.
Sistem Hierarki Komando ini memastikan setiap prajurit tahu kepada siapa mereka melapor dan siapa yang mereka pendaran, menciptakan disiplin dan efisiensi yang fundamental bagi kekuatan militer yang profesional.