TNI Angkatan Darat (AD) telah memperkuat kemampuan tempurnya dengan mengakuisisi helikopter serbu AH-64E Apache Guardian. Helikopter canggih buatan Boeing, Amerika Serikat ini, adalah salah satu aset udara paling mematikan di dunia, dirancang khusus untuk misi dukungan tembakan udara jarak dekat, pengintaian bersenjata, dan penghancuran target lapis baja. Kehadiran Apache dalam jajaran TNI AD meningkatkan daya gempur dan fleksibilitas operasional pasukan darat secara signifikan.
Pengadaan delapan unit AH-64E Apache oleh Indonesia merupakan bagian dari upaya modernisasi alutsista (alat utama sistem senjata) yang bertujuan memperkuat pertahanan negara. Apache Guardian adalah varian terbaru dengan peningkatan yang signifikan dalam sistem avionik, kemampuan jaringan, dan daya tahan. Fitur-fitur ini memungkinkan helikopter untuk berkoordinasi secara efektif dengan unit darat dan pesawat udara lainnya, membentuk kekuatan tempur yang terintegrasi. Unit pertama dari delapan helikopter ini tiba di Indonesia pada Maret 2018, dan seluruh armada telah rampung dikirimkan serta dioperasikan penuh pada tahun 2020.
Sebagai helikopter serbu utama, AH-64E Apache dilengkapi dengan persenjataan yang mematikan. Mulai dari meriam rantai 30mm M230 yang terletak di bawah hidung, roket Hydra 70mm, hingga rudal anti-tank AGM-114 Hellfire yang terkenal dengan presisi dan daya hancurnya. Selain itu, ia juga dapat membawa rudal udara-ke-udara Stinger untuk pertahanan diri. Sistem sensor canggih seperti Target Acquisition Designation Sight/Pilot’s Night Vision Sensor (TADS/PNVS) memungkinkan kru untuk mengidentifikasi dan melacak target baik siang maupun malam hari, bahkan dalam kondisi cuaca buruk. Radarnya yang mampu mengidentifikasi target di darat dan di udara (Longbow Fire Control Radar) semakin meningkatkan kesadaran situasional.
Pengoperasian helikopter serbu Apache membutuhkan pilot dan kru yang sangat terlatih. TNI AD telah mengirimkan puluhan prajurit terbaiknya untuk menjalani pelatihan intensif di Amerika Serikat, yang meliputi simulasi penerbangan, taktik tempur, dan penanganan persenjataan canggih. Selain itu, pelatihan lanjutan terus dilakukan di dalam negeri, di antaranya di Pangkalan Udara TNI AD (Lanudad) Ahmad Yani, Semarang. Pada hari Selasa, 10 September 2024, satu skuadron Apache AD telah melaksanakan latihan tembak udara gabungan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad di Baturaja, menguji kemampuan tempur dan koordinasi dengan pasukan darat.
Kehadiran AH-64E Apache sebagai helikopter serbu andalan memperkuat posisi TNI AD sebagai kekuatan darat yang modern dan tangguh. Kemampuannya untuk memberikan dukungan tembakan udara presisi, melakukan pengintaian, dan menghancurkan target berat, menjadikan Apache Guardian aset yang tak ternilai dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia di masa depan.