Indonesia, dengan wilayah udara yang luas dan strategis, sangat mengandalkan kekuatan dirgantaranya untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memainkan peran krusial ini, diperkuat dengan berbagai jenis jet tempur unggulan yang siap siaga. Jet-jet tempur ini adalah elang penjaga langit Nusantara, mewakili kemampuan Indonesia dalam menguasai dan melindungi wilayah udaranya dari berbagai ancaman.
Salah satu pilar utama kekuatan tempur udara TNI AU adalah keluarga jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 dari Rusia. Pesawat-pesawat ini dikenal dengan manuverabilitas ekstremnya, jangkauan operasional yang luas, dan kemampuan membawa berbagai jenis persenjataan udara-ke-udara maupun udara-ke-darat. Su-27/Su-30 adalah pesawat multiperan yang sangat ditakuti lawan, mampu melakukan superioritas udara sekaligus misi serangan darat presisi. Kehadiran Sukhoi telah memberikan dimensi baru dalam strategi pertahanan udara Indonesia. Pada Latihan Gabungan TNI AU “Angkasa Yudha” yang digelar pada bulan Oktober 2024 di Lanud Iswahjudi, Sukhoi menunjukkan performa yang mengesankan dalam simulasi pertempuran udara.
Di samping Sukhoi, F-16 Fighting Falcon buatan Amerika Serikat tetap menjadi andalan utama TNI AU. Jet tempur serbaguna ini telah membuktikan diri dalam berbagai konflik di seluruh dunia berkat keandalan, kemampuan manuver, dan sistem avionik yang canggih. F-16 TNI AU terus mengalami modernisasi untuk memastikan kemampuannya tetap relevan dengan standar tempur global. Pesawat ini seringkali menjadi elang penjaga langit yang diandalkan untuk misi patroli udara rutin dan latihan bersama dengan angkatan udara negara sahabat. Para pilot F-16 TNI AU terkenal dengan profesionalisme dan keahlian mereka dalam mengoperasikan jet tempur ikonik ini.
Melihat kebutuhan pertahanan di masa depan, TNI AU sedang dalam proses pengadaan jet tempur multiperan generasi 4.5, Dassault Rafale dari Prancis. Pesawat ini menawarkan kemampuan yang lebih superior dalam hal avionik, sensor, dan kemampuan peperangan elektronik yang terintegrasi. Akuisisi Rafale akan semakin meningkatkan daya gentar TNI AU dan memberikan kemampuan yang lebih besar dalam menghadapi ancaman kompleks. Jet ini dirancang untuk beroperasi di berbagai lingkungan, menjadikannya pilihan strategis untuk jangka panjang. Proses pengadaan ini menandai langkah maju penting dalam upaya TNI AU untuk memiliki elang penjaga langit yang modern dan berteknologi tinggi, memastikan kedaulatan udara Indonesia senantiasa terjaga.